1. Pengelolaan Pengadaan
Pengelolaan sistem manajemen manufaktur yang baik dimulai dari proses pengendalian pengadaan bahan (procurement control). Pengendalian pengadaan bahan meliputi pengendalian:
Unknown
May 30, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pengelolaan sistem manajemen manufaktur yang baik dimulai dari proses pengendalian pengadaan bahan (procurement control). Pengendalian pengadaan bahan meliputi pengendalian:
- pemasok;
- barang yang dibeli;
- proses pengadaan.
Pengendalian pemasok paling populer saat ini telah menghadirkan sistem manajemen mutakhir yang disebut Manajemen Rantai Pasokan (supply chain management). Perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen tertentu misalnya sistem HACCP, secara mudah ingin menjamin barang yang dibelinya dengan cara mewajibkan pemasoknya untuk menerpakan sistem yang sama.
Pengendalian pemasok telah menghasilkan pola second party certification, yakni pemberian sertifikat oleh suatu perusahaan besar terhadap perusahaan kecil yang memasok bahan ke perusahaan tersebut.Beberapa perusahaan besar melakukan audit terhadap pemasoknya atau bahkan memerintahkan lembaga sertifikasi pihak ketiga untuk mengaudit perusahaan pemasoknya.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Sistem manajemen mutu yang telah diadopsi oleh banyak industri pangan di Indonesia saat ini telah mampu mengelola GMP secara sistematik. Sistem manajemen mutu ISO seri 9000 telah memberikan terobosan penting pada pengelolaan pabrik di indonesia.
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 memusatkan pengembangan sistem dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan sistem manajemen mutu dan pendekatan proses. Kedua pendekatan ini bertumpu kepada sistem pengelolaan data yang dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila sistem manajemen modern sangat mewarnai teknik sistemnya.
Suatu pendekatan untuk pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu mengandung beberapa tahapan berikut :
Unknown
May 29, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 memusatkan pengembangan sistem dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan sistem manajemen mutu dan pendekatan proses. Kedua pendekatan ini bertumpu kepada sistem pengelolaan data yang dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila sistem manajemen modern sangat mewarnai teknik sistemnya.
Suatu pendekatan untuk pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu mengandung beberapa tahapan berikut :
- penentuan keinginan dan harapan pelanggan;
- penetapan kebijakan mutu dan tujuan organisasi;
- penentuan proses dan penanggung jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mutu;
- penetapan pengukuran untuk efektivitas proses guna mencapai tujuan mutu;
- penerapan pengukuran untuk penentuan efektivitas setiap proses;
- penentuan arti dari pencegahan ketidaksesuaian dan menghilangkan penyebabnya;
- mencari peluang untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi proses;
- penentuan dan mendahulukan perbaikan yang menjanjikan hasil optimum;
- perencanaan strategi, proses, dan sumber daya untuk menyediakan perbaikan yang teridentifikasi;
- penerapan perencanaan;
- pemantauan pengaruh dari perbaikan;
- pemeriksaan hasil dibandingkan dengan harapan keluaran;
- peninjauan ulang aktivitas perbaikan untuk penentuan tindak lanjut yang sesuai.
Pendekatan sistem manajemen mutu ini menggerakan fungsi manajemen deming, mulai dari perencanaan, penerapan, evaluasi, dan perbaikan. Tujuan yang ingin diraih adalah kepuasan pelanggan, yakni menyediakan produk sesuai dengan keinginan pelanggan.
Pendekatan proses adalah suatu aktivitas yang mengubah masukan menjadi keluaran. Melalui pendekatan proses perusahaan memerhatikan semua unsur yang terlibat saat mengubah masukan menjadi keluaran.Dengan demikian, aktivitasnya selain mencakup semua yang diatur pada sistem manajemen mutu di atas, juga meliputi pengelolaan sumber daya.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Lanjutan Bagian 2
Mutu produk pangan dipenuhi oleh beberapa faktor, antara lin bentu, rasa, aroma, dan warna. Jadi, produk pangan dikatakan bermutu jika minimal telah memenuhi standar dan dapat memberikan kepuasan terhadap personal yang mengonsumsinya.
Seiring dengan perkembangan zama, definisi untuk produk pangan yang bermutu tidak dinilai sebatas mutunya saja, namun juga mulai dituntut masalah kandungan gizi, nutrisi, kesehatan, dan kemananan pangannya. Dengan demikian, aturan mengenai GMP pun terus dikembangakn oleh produsen pangan dan sekarang pun telah dipergunakan sebagai persyaratan dasar (prerequisites) dalam aplikasi sistem HACCP atau sistem keamanan pangan.
Jadi GMP merupakan program penunjang keberhasilan dalam implementasi sistem HACCP sehingga produk pangan yang dihasilkan benar-benar bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen, tidak hanya di dalam akan tetapi juga di luar negeri.
Unknown
May 22, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Mutu produk pangan dipenuhi oleh beberapa faktor, antara lin bentu, rasa, aroma, dan warna. Jadi, produk pangan dikatakan bermutu jika minimal telah memenuhi standar dan dapat memberikan kepuasan terhadap personal yang mengonsumsinya.
Seiring dengan perkembangan zama, definisi untuk produk pangan yang bermutu tidak dinilai sebatas mutunya saja, namun juga mulai dituntut masalah kandungan gizi, nutrisi, kesehatan, dan kemananan pangannya. Dengan demikian, aturan mengenai GMP pun terus dikembangakn oleh produsen pangan dan sekarang pun telah dipergunakan sebagai persyaratan dasar (prerequisites) dalam aplikasi sistem HACCP atau sistem keamanan pangan.
Jadi GMP merupakan program penunjang keberhasilan dalam implementasi sistem HACCP sehingga produk pangan yang dihasilkan benar-benar bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen, tidak hanya di dalam akan tetapi juga di luar negeri.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Lanjutan Bagian 1
Sebenarnya GMP bukan merupakan sistem mutu yang baru dikenal di Indonesia, karena sejak tahun 1978 telah dipublikasikan oleh Departemen Kesehatan RI melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 23/MEN.KES/SK/I/1978 tertanggal 24 Januari 1978 sebagai Pedoman Cara Produksi yang Baik untuk Makanan.
FDA mempublikasikan standar GMP pada tahun 1997 yang dirumuskan bersama para koalisi dari asosiasi industri perdagangan - The Council for Responsible Nutrition (CRN), National Nutrition Food Association, dan Consumer Healthcare Products Association (CHPA).
Seperti yang telah diketahui ISO 8401-1992 didefinisikan sebagai karakterisitik menyeluruh dari suatu wujud apakah itu produk, kegiatan, proses, organisasi atau manusia, yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.
Berlanjut ke bagian 3
Unknown
May 16, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Sebenarnya GMP bukan merupakan sistem mutu yang baru dikenal di Indonesia, karena sejak tahun 1978 telah dipublikasikan oleh Departemen Kesehatan RI melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 23/MEN.KES/SK/I/1978 tertanggal 24 Januari 1978 sebagai Pedoman Cara Produksi yang Baik untuk Makanan.
FDA mempublikasikan standar GMP pada tahun 1997 yang dirumuskan bersama para koalisi dari asosiasi industri perdagangan - The Council for Responsible Nutrition (CRN), National Nutrition Food Association, dan Consumer Healthcare Products Association (CHPA).
Seperti yang telah diketahui ISO 8401-1992 didefinisikan sebagai karakterisitik menyeluruh dari suatu wujud apakah itu produk, kegiatan, proses, organisasi atau manusia, yang menunjukan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.
Berlanjut ke bagian 3
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) merupakan suatu pedoman cara memproduksi makanan dengan tujuan agar produsen memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen.
Selama beberapa tahun, para produsen, retailer, dan pengusaha makanan menggunakan GMP sebagai cara yang tepat untuk menghasilkan produk makanan yang bermutu.Aturan mengenai GMP dikeluarkan oleh pemerintah masing-masing negara, seperti aturan GMP Amerika Serikat. Selain itu, peraturan mengenai GMP dalam bentuk aturan praktik yang higienis (vodes of hygienic practices) dikembangkan oleh organisasi internasional seperti Food Hygiene Committee of The Food and Agriculture Organization, World Health Organization (WHO), dan Codex Alimentarius Commission.
Selanjutnya sejumlah peraturan tentang cara produksi yang baik dan higienis diterbitkan oleh kalangan industri pangan sendiri yang sering kali bekerja sama dengan badan pemerintah lainnya sehingga beberapa di antaranya telah berupa peraturan yang mengacu pada produk pangan yang spesifik.
Unknown
May 14, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Selama beberapa tahun, para produsen, retailer, dan pengusaha makanan menggunakan GMP sebagai cara yang tepat untuk menghasilkan produk makanan yang bermutu.Aturan mengenai GMP dikeluarkan oleh pemerintah masing-masing negara, seperti aturan GMP Amerika Serikat. Selain itu, peraturan mengenai GMP dalam bentuk aturan praktik yang higienis (vodes of hygienic practices) dikembangkan oleh organisasi internasional seperti Food Hygiene Committee of The Food and Agriculture Organization, World Health Organization (WHO), dan Codex Alimentarius Commission.
Selanjutnya sejumlah peraturan tentang cara produksi yang baik dan higienis diterbitkan oleh kalangan industri pangan sendiri yang sering kali bekerja sama dengan badan pemerintah lainnya sehingga beberapa di antaranya telah berupa peraturan yang mengacu pada produk pangan yang spesifik.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Semua personal yang terlibat di dalam penerapan sistem HACCP harus mendapat pelatihan yang sesuai. Pelatihan tersebut disesuaikan dengan posisi dari penyelenggara sistem, misalnya internal auditor, penilai TKK, wakil manajemen, pengendali dokumen, operator mesin, dan lain-lain.
Pelatihan harus menyentuh semua perangkat organisasi perusahaan, selain untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja juga sebagai upaya untuk memberikan kepedulian kepada semua karyawan. Pelatihan dapat dipergunakan pula sebagai sarana komunikasi internal.
Pelatihan tidak harus dilakukan oleh lembaga eksternal perusahaan dan tidak pula harus dilakukan dengan sistem kelas yang formal, tetapi dapat dilakukan oleh sumber daya internal perusahaan yang telah terlatih. Sarana penjelasan tugas atau briefing yang terekam dapat dikategorikan sebagai pelatihan.
Perencanaan pelatihan harus dibuat perusahaan disesuaikan dengan analisis kebutuhan kompetensi. Perencanaan tersebut harus dibuat dalam sistem dokumentasi yang memadai dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Rekaman hasil training meliputi semua catatan yang berkaitan dengan aktivitas pelatihan, misalnya daftar hadir pelatihan,evaluasi hasil pelatihan, rekaman sertifikat hasil pelatihan, rekaman penyelenggaraan pelatihan, dan sebagainya.
Unknown
May 03, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pelatihan harus menyentuh semua perangkat organisasi perusahaan, selain untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja juga sebagai upaya untuk memberikan kepedulian kepada semua karyawan. Pelatihan dapat dipergunakan pula sebagai sarana komunikasi internal.
Pelatihan tidak harus dilakukan oleh lembaga eksternal perusahaan dan tidak pula harus dilakukan dengan sistem kelas yang formal, tetapi dapat dilakukan oleh sumber daya internal perusahaan yang telah terlatih. Sarana penjelasan tugas atau briefing yang terekam dapat dikategorikan sebagai pelatihan.
Perencanaan pelatihan harus dibuat perusahaan disesuaikan dengan analisis kebutuhan kompetensi. Perencanaan tersebut harus dibuat dalam sistem dokumentasi yang memadai dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Rekaman hasil training meliputi semua catatan yang berkaitan dengan aktivitas pelatihan, misalnya daftar hadir pelatihan,evaluasi hasil pelatihan, rekaman sertifikat hasil pelatihan, rekaman penyelenggaraan pelatihan, dan sebagainya.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Pencatatan dan pembukuan yang efisien serta akurat adalah penting dalam penerapan sistem HACCP. Prosedur harus didokumentasikan dengan baik dan dikendalikan secara administrtif. Tujuan penerapan sistem dokumentasi dan pencatatan adalah :
Unknown
May 02, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
- bukti keamanan produk berkaitan dengan prosedur dan proses yang ada;
- jaminan pemenuhan peraturan;
- kemudahan pelacakan dan peninjauan catatan;
- dokumentasi data pengukuran menuju catatan permanen mengenai keamanan produk;
- merupakan sumber tinjauan data yang diperlukan apabila ada audit HACCP;
- catatan HACCP memusatkan pada isu keamanan pangan untuk dapat cepat mengidentifikasi masalah;
- membantu mengidentifikasi lot ingredient, bahan pengemas, dan produk akhir apabila masalah keamanan yang timbul memerlukan penarikan dari pasar.
Pengendalian dokumentasi yang baik harus memenuhi beberapa proses berikut :
- proses pembuatannya melalui mekanisme administratif yang rapi, seperti jelas inisiatif pembuatannya, otorisasi pembuatan, aturan administratif termasuk pengendalian dokumennya, dan verifikasi draft hingga dokumen jadi;
- proses distribusi mencakup: jels jalur distribusinya, kerahasiaan, jelas otorisasi pembagi dan penerima dokumen, dan penempatan dokumen sesuai kebutuhan;
- proses perubahan mencakup: jelas alasan dan inisiatif perubahan, otorisasi revisi, aturan administratif revisi, distribusi dan penarikan dokumen usang, pemusnahan dokumen usang, dan penanggung jawab semua kegiatan perubahan.
Sumber : "Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) oleh Dr. Ir. Hermawan Thaheer
Informasi Pelatihan HACCP : Training HACCP 2018
Untuk informasi training lainnya silahkan kunjungi : Website Multi Kompetensi
Popular Posts
-
B. SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN 1. Sistem Manajemen Mutu Keamanan Pangan Bagi produk makanan, sistem p...
-
Rapid Alert System for Food and Feed (RASFF) adalah sistem yang dikembangkan di kawasan Eropa untuk menyediakan informasi secepat ...
-
Pihak pabrikan perlu memahami produk/bahan baku yang akan mereka gunakan dalam proses produksinya. Pada hakikatnya sejarah keberadaan...